Senin, 20 November 2017

"Via Ferrata", dari Italia Sampai ke Gunung Parang

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Parang yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat, adalah lokasi rock climbing populer di Indonesia. Medan tebing yang hampir vertikal menjadi tantangan bagi para pemanjat tebing baik domestik maupun mancanegara.

Namun kini, tak hanya pemanjat tebing profesional yang bisa mendaki Gunung Parang. Lewat jalur via ferrata, siapa pun bisa mendaki tebing hingga ketinggian 700 meter di atas permukaan tanah.
"Ini adalah via ferrata pertama di Indonesia. Konsepnya sudah dimatangkan sejak 2013, kemudian pelaksanaannya pada 2014," tutur penggagas Badega Gunung Parang, Dhani Daelami kepada KompasTravel, di Gunung Parang, Purwakarta, beberapa hari yang lalu.
Badega Gunung Parang adalah komunitas sekaligus operator wisata berbasis lokal yang melayani pendakian via ferrata. Dhani menjelaskan, via ferrata berasal dari bahasa Italia yakni via (tangga) dan ferrata (besi).
"Dulu, via ferrata digunakan oleh biarawan Italia untuk menuju kastil atau monastery yang terletak di atas bukit. Setelah itu digunakan pada masa Perang Dunia I, untuk suplai logistik dari perbatasan," urai Dhani.
Via ferrata pada dasarnya merupakan tangga besi yang "ditanam" di pinggir tebing. Masing-masing tangga punya jarak tertentu. Di Gunung Parang, via ferrata "ditanam" sedalam 20 cm dengan jarak antar tangga 30 cm. 
Usai digunakan di Italia dan Eropa, via ferrata mulai digunakan di Asia. Negara pertama yang memiliki via ferrata adalah Malaysia, tepatnya di Gunung Kinabalu.
Namun sejak ada via ferrata di Gunung Parang, wisatawan bisa mencapai titik via ferrata tertinggi di Asia Tenggara. Saat ini via ferrata milik Badega Gunung Parang mencakup ketinggian 100 meter, 300 meter, 500 meter, dan 700 meter.
"Nantinya akan ditambah lagi sampai puncak, ketinggian 900 meter. Rencananya akan dilaksanakan pada 2017," tambah Dhani.
Pemandangan Waduk Jatiluhur dari ketinggian 100 meter jalur via ferrata Gunung Parang, Kabupaten Purwakarta.(KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI)
Selain Badega Gunung Parang, operator wisata lainnya yang melayani wisata via ferrata adalah Skywalker. Siapa pun bisa mencoba via ferrata, dari anak-anak sampai orang tua. 
"Syaratnya harus memiliki tinggi minimal satu meter, serta tidak punya penyakit jantung dan ayan. Terakhir ada kok orang tua usia 70 tahun yang naik lewat situ," terang Dhani.
Untuk mencoba via ferrata, wisatawan bisa menyambangi Kampung Cihuni atau Kampung Cirangkong yang ada di Desa Pesanggrahan, Kabupaten Purwakarta. Harga per orang mulai dari Rp 65.000 untuk via ferrata ketinggian 100 meter.
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar