Tempat berlibur yang ramai di kala akhir pekan ini ternyata memiliki kisah berbeda saat matahari terbenam. Di Kebun Raya Bogor banyak tempat-tempat yang bisa dibilang angker. Hal ini karena di tempat-tempat tersebut sering terjadi penampakan makhluk halus. Meski demikian, tidak akan mengganggu jika pengunjung tidak melakukan hal-hal di luar batas.
1. Komplek Makam istri Prabu Siliwangi
Kompleks pemakaman kecil seluas sekitar 200 meter persegi yang dilindungi pagar besi tak jauh dari Jembatan Merah Gantung di KRB, diyakini sebagai makam Ratu Galuh Mangku Alam (istri Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran), makam Mbah Baul, Patih Kerajaan Pajajaran, serta makam Mbah Japra (pendiri Kampung Paledang).
Kompleks makam terletak di dasar sebuah tebing, di bagian belakang kompleks Istana Bogor, di bawah kerimbunan pohon-pohon besar koleksi KRB. Karenanya, di tengah hari yang terik sekalipun, suasana di sekitar pemakaman tetap adem dan temaram. Dua batang pohon setinggi puluhan meter dari jenis Ferminalia lellirica dan Ficus magnoliaefolia blume bahkan tampak tumbuh di baik pagar, di dalam kompleks makam yang paling gampang dicapai dari arah gerbang utara KRB, di Jalan Pajajaran.
Kompleks makam terletak di dasar sebuah tebing, di bagian belakang kompleks Istana Bogor, di bawah kerimbunan pohon-pohon besar koleksi KRB. Karenanya, di tengah hari yang terik sekalipun, suasana di sekitar pemakaman tetap adem dan temaram. Dua batang pohon setinggi puluhan meter dari jenis Ferminalia lellirica dan Ficus magnoliaefolia blume bahkan tampak tumbuh di baik pagar, di dalam kompleks makam yang paling gampang dicapai dari arah gerbang utara KRB, di Jalan Pajajaran.
Pernah ada seorang peziarah yang datang tengah malam untuk berdoa di makam istri Prabu Siliwangi ini. Tapi niat itu harus diurungkan, karena ada dua hewan putih dengan loreng hitam menjaga jalan menuju makam. Katanya harimau putih punyanya Prabu Siliwangi.
Bukan hanya itu, pernah ada satpam dikejar kelelawar raksasa di area komplek makam tersebut. “Sayapnya kalau dilebarkan bisa sampai enam meter, selebar jalan lebih. Gedenya aja hampir sama kaya orang.
Kini sudah tidak ada lagi penampakkan dari Ratu Galuh di komplek makam. Pasalnya, Orang sekarang udah gak suci lagi niatnya kalau mau ke makam. Dulu katanya Ratu Galuh sering nampak menggunakan pakaian kebaya, layaknya seorang ratu.
2. Makam Belanda kuno
Kebanyakan orang memilih masuk ke Kebon Raya dari Gate Utama yang besar yang terletak di depan Pasar Bogor dan bersebelahan dengan Museum Zoologi. Kalau kita masuk gerbang kecil yang berada di sisi kanan Kebon Raya yang berada di Jalan IR. Juanda, atau persisnya di samping Kantor Pos Bogor kita bisa langsung menemukan jalan setapak masuk ke hutan yang jarang dilalui orang. Jalan setapak itu benar-benar seperti jalan memasuki hutan belantara. Suasananya membuat orang bergidik melihat ratusan pohon bambu dan pohon-pohon tua besar menaungi jalan setapak itu.
Makin ke dalam suasana makin remang. pohon-pohon makin lebat dan jalan menjadi bercabang. Ke kanan dan ke kiri. Jika ke kiri kita akan menangkap sebentuk taman dari kejauhan. Itulah lokasi Makam Belanda. Berdasarkan informasi dipapan informasin, ternyata makam itu sudah ada sebelum kebun raya didirikan tahun 1817. Makam Cornelis Potsman seorang ahli kimia Belanda tahun 1784.
Ada juga beberapa makam orang penting lainnya, Salah satunya adalah makan Gubernur Hindia Belanda pada tahun 1836-1840 DJ De Eerns. Makam paling baru adalah makan seorang ilmuwan bernama Prof.Dr. Andre Joseph Guillaume Henri Kostermans, seorang ahli botani yang wafat pada tahun 1994, yang teramat mencintai Kebun Raya Bogor, sehingga ia mewasiatkan agar jikalau wafat nanti dapat di makamkan di komplek makam belanda ini. Total makam seluruhnya ada 42 unit, namun hanya 38 unit saja yang dapat dikenali.
Makin ke dalam suasana makin remang. pohon-pohon makin lebat dan jalan menjadi bercabang. Ke kanan dan ke kiri. Jika ke kiri kita akan menangkap sebentuk taman dari kejauhan. Itulah lokasi Makam Belanda. Berdasarkan informasi dipapan informasin, ternyata makam itu sudah ada sebelum kebun raya didirikan tahun 1817. Makam Cornelis Potsman seorang ahli kimia Belanda tahun 1784.
Ada juga beberapa makam orang penting lainnya, Salah satunya adalah makan Gubernur Hindia Belanda pada tahun 1836-1840 DJ De Eerns. Makam paling baru adalah makan seorang ilmuwan bernama Prof.Dr. Andre Joseph Guillaume Henri Kostermans, seorang ahli botani yang wafat pada tahun 1994, yang teramat mencintai Kebun Raya Bogor, sehingga ia mewasiatkan agar jikalau wafat nanti dapat di makamkan di komplek makam belanda ini. Total makam seluruhnya ada 42 unit, namun hanya 38 unit saja yang dapat dikenali.
Makam ini berada di belakang Istana Bogor. Tidak terlalu nampak jika kita tidak jeli. Karena pepohonan bambu mengelilingi seluruh komplek pemakaman Belanda. Makam ini sudah ada sejak 1817. Dan di sini terdapat beberapa kisah menarik.
Dulu pernah ada orang yang mencoba untuk melihat seberapa seram makam Belanda ini, tetapi dia harus lari saat mentari belum sempat menunjukkan cahayanya. “Katanya ada kucing lewat di depan dia, tetapi kok kucingnya berubah jadi besar dan menjelma menjadi harimau. Pohon bambu yang berada di seputaran makam katanya berubah menjadi sosok perempuan berambut panjang dengan pakaian putih, kuntilanak,”.
3. Danau Gunting Dibelakang Istana Bogor
Danau Gunting berada tepat di belakang Istana Bogor. View dari ujung danau ini terlihat indah ketika memandang langsung Istana Bogor. Danau ini memiliki keindahan alami walaupun masih ada campur tangan manusia dalam pengelolaannya. Kekhasan danau ini berbentuk seperti gunting, jika dilihat dari foto udara.
Ditengah danau ini terdapat pulau kecil yang ditumbuhi berbagai tumbuhan serta sebagai tempat habitat berbagai jenis burung. Dipinggiran danau ini ditumbuhi berbagai jenis pohon yang berusia ratusan tahun dan dilengkapi sarana taman seperti bangku taman dan tempat sampah.
Dipinggiran danau ini juga terdapat jalan setapak yang bertekstur kasar, Kasar yang dimaksud adalah alas untuk jalan setapak tersebut yaitu batu yang sisusun membentuk pola tertentu. Danau Gunting ini disusun oleh elemen-elemen yang mempengaruhi nilai estetiknya. Elemen-elemen tersebut yaitu:
Elemen taman, terdiri dari hard dan soft. Elemen hard dari danau Srigunting ini yaitu batu, lampu taman, bangku taman, tempat sampah, dan patung. Sedangkan elemen soft dari danau ini yaitu air, tanaman pohon (Kaswarina, Pohon Kenari), tanaman liana, tanaman herba, tanaman perdu (Brugmansia Versicolor, Ixora Coccinea), tanaman semak, tanaman aquatik (Teratai-Nymphaea rubra merah dan hijau), burung, ikan, dan serangga pada tanaman.
Elemen landskap, terdiri dari elemen landskap mayor dan elemen landskap minor. Elemen landskap mayor terdiri dari forces (angin, aliran udara, dan radiasi matahari) dan Features (hujan, suhu, kabut, dan RH).
Elemen design, terdiri dari garis (garis yang membentuk bangku taman dan tempat sampah), bentuk (danau berbentuk gunting jika dilihat dari foto udara), Ukuran (Meso Park), Warna ( warna hijau yang mendominasi karena dipinggiran danau terdapat banyak tumbuhan hijau, warna merah pada bunga teratai yang sedang mekar, warna kecoklatan pada air danau), Aroma (aroma tanaman), dan Bunyi (Kicauan burung pada pulau buatan yang berada di tengah danau).Di dalam kebun raya ada sebuah danau kecil. Lokasinya berada di belakang Istana Bogor persis. Danau ini di sebut danau gunting karena jika dilihat dari atas menyerupai gunting dengan pulau kecil di tengahnya.
Ditengah danau ini terdapat pulau kecil yang ditumbuhi berbagai tumbuhan serta sebagai tempat habitat berbagai jenis burung. Dipinggiran danau ini ditumbuhi berbagai jenis pohon yang berusia ratusan tahun dan dilengkapi sarana taman seperti bangku taman dan tempat sampah.
Dipinggiran danau ini juga terdapat jalan setapak yang bertekstur kasar, Kasar yang dimaksud adalah alas untuk jalan setapak tersebut yaitu batu yang sisusun membentuk pola tertentu. Danau Gunting ini disusun oleh elemen-elemen yang mempengaruhi nilai estetiknya. Elemen-elemen tersebut yaitu:
Elemen taman, terdiri dari hard dan soft. Elemen hard dari danau Srigunting ini yaitu batu, lampu taman, bangku taman, tempat sampah, dan patung. Sedangkan elemen soft dari danau ini yaitu air, tanaman pohon (Kaswarina, Pohon Kenari), tanaman liana, tanaman herba, tanaman perdu (Brugmansia Versicolor, Ixora Coccinea), tanaman semak, tanaman aquatik (Teratai-Nymphaea rubra merah dan hijau), burung, ikan, dan serangga pada tanaman.
Elemen landskap, terdiri dari elemen landskap mayor dan elemen landskap minor. Elemen landskap mayor terdiri dari forces (angin, aliran udara, dan radiasi matahari) dan Features (hujan, suhu, kabut, dan RH).
Elemen design, terdiri dari garis (garis yang membentuk bangku taman dan tempat sampah), bentuk (danau berbentuk gunting jika dilihat dari foto udara), Ukuran (Meso Park), Warna ( warna hijau yang mendominasi karena dipinggiran danau terdapat banyak tumbuhan hijau, warna merah pada bunga teratai yang sedang mekar, warna kecoklatan pada air danau), Aroma (aroma tanaman), dan Bunyi (Kicauan burung pada pulau buatan yang berada di tengah danau).Di dalam kebun raya ada sebuah danau kecil. Lokasinya berada di belakang Istana Bogor persis. Danau ini di sebut danau gunting karena jika dilihat dari atas menyerupai gunting dengan pulau kecil di tengahnya.
Lokasi danau ini berada dekat pintu masuk utama Kebun Raya Bogor. Pengunjung hanya perlu lurus setelah masuk lalu melalui Tugu Lady Raffles kita akan melihat kolam dengan daratan di tengahnya. Itulah Danau Gunting.
Disamping kolam tersebut tinggal dua sosok makhluk besar tidak kasat mata. “Tubuhnya tinggi, hitam. Dia tinggal dekat di samping kolam. di pohon lengkeng.
Boim pernah memiliki pengalaman mengerikan ketika memancing di kolam tersebut. Saat memancing tiba-tiba dia melihat seekor ular seukuran lengan pria dewasa lewat di depannya. Dia hanya terdiam dan menahan napas. Bulu romanya mulai berdiri. Boim ketakutan. “Ular itu ngelingkerin saya, tapi pas saya lihat ke belakang ternyata ularnya sudah tidak ada,” ungkapnya.
4. Hantu Noni Belanda di pulau di Danau Gunting
Pernah suatu kali danau gunting ingin dibersihkan dan dikeruk. Namun niat ini terkendala, karena ekskavator yang digunakan rusak saat ingin mendalamkan kolam. “Lengan ekskavator-nya patah waktu kerja, akhirnya mereka ke dukun, soalnya itu gak wajar, namun usaha itu sia-sia, karena sang dukun tidak mampu melakukan pengusiran terhadap hantu noni Belanda yang berada di tengah kolam gunting. Akhirnya program pengerukan itu dihentikan.
5. Laboratorium kosong
Di perempatan pertama Jalan Kenari I, sebelum monumen Lady Olivia Marianne Raffles, kita belok ke kiri untuk berjalan di bawah pergola yang di musim hujan digelayuti bunga-bunga hijau tanaman kuku macan. Lurus ke depan, di sisi kiri jalan aspal terdapat Laboratorium Treub, khusus untuk penelitian Fisiologi dan Biokimia Tumbuhan. Di sebelahnya, berdiri rumah direktur Kebun Raya yang lama, yang sekarang sudah berubah fungsi jadi rumah-inap tamu kebun raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar