Rasanya ayam goreng racikan dalam negri kalau bersaing
dengan ayam goreng impor sudah tidak jaman. Buktinya, ayam goreng desa ini,
Kepopulerannya sampai ke mancanegara
Ditengah berkembangnya bisnis ayam goreng impor, seperti
KFC, Texas, CFC dan McDonald, ayam goreng dengan racikan negeri ini rupanya
tetap digemari.
Buktinya ayam goreng tradisional Yogyakarta yang terkenal
dengan slogan "Ayam desa masuk kota" ini makin merebak dengan
menambah cabang barunya. Padahal usaha ayam goreng Mbok Berek ini berawal dari
sebuah warung kecil, bermodalkan satu meja dan empat kursi, yang waktu itu
belum bisa dibilang restoran. "saat itu kondisi keuangan kami memang belum
cukup untuk membuat satu rumah makan yang besar. apalagi usaha itu sering
mengalami jatuh bangun" ungkap Ny. Ratna Juwita Umiyatsih Rejeki yang
dikenal sebagai Ny. umi tentang awal usahanya.
Toh, ayam goreng olahan pewaris langsung atau cucu tunggal
dari anak sulung Mbah Berek Ronopawiro, seorang pengusaha restoran ayam goreng
terkenal dari yogyakarta ini, tak kehilangan penggemar penyantap ayam goreng.
Pasalnya, warung kecil yang sekarang telah berkembang menjadi restoran itu,
kini hampir tak pernah sepi pengunjung.
Sadar kalau usahanya ini harus mendapat hak merek, pada 1972
Ny. Umi mendaftarkan hak merk dagangnya dengan nama "Mbok Berek" ini
di Departemen Kehakiman RI. Bersamaan dengan itu, dibukalah cabang baru
dibilangan daerah pegangsaan timur.
Untuk menjaga kerahasiaan bumbu-bumbu dan pengolahan ayam
gorengnya, Mbah Berek Ronopawiro, hanya menurunkan bumbu warisan kepada
putra-putrinya saja. dan sebagai cucu tunggal bumbu warisan ini sudah pasti
jatuh ketangan Ny. Umi.
Dua tahun berselang setelah cabang baru berdiri, menyusul
lagi satu cabang di Jl. Tanjung Karang, kemudian berturut-turut cabang lain
didaerah cikini dan Jl. Prof. Supomo yang kini telah diperluas menjadi tiga
kapling.
Kini, dari kedisiplinan dan kemandirian yang diperoleh dari
pengalaman, Ny. Umi menerapkannya pada anak-anaknya. "Saya mengarahkan
mereka untuk dapat mandiri dan bertanggung jawab," begitu pengakuan ibu
empat orang anak ini.
Meski begitu, berkembangnya rumah makan Mbok berek ini tidak
lepas dari standar mutu bahan. Itu sebabnya, wanita yang pernah menjabat
sebagai Bendahara II ikatan pengusaha wanita Indonesia ini, Mendirikan PT
Weling Simbah Wulung, sebuah perusahaan pemasok bahan baku ayam kampung yang
mendapat kuasa penuh dari Mbok Berek Ny. Umi untuk me-franchise-kan merek dagangnya.
Lalu, melihat besarnya peminat Franchise dan guna memberikan
standar cita rasa khas, didirikan pula pabrik dicibitung, Jawa Barat untuk
membuat bumbu-bumbu dalam bentuk padat yang siap diedarkan diseluruh restoran
"Mbok Berek".
Kepopuleran ayam goreng yang berasal dari kampung ini,
rupanya tak lepas dari pengamatan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi,
dan berhak mendapatkan penghargaan pada 1984. Kemudian setahun berikutnya
menyusul penghargaan dari Perhimpunan Hotel dan restoran Indonesia.
Juga setidaknya, dalam waktu yang tak lama lagi telah
disiapkan restoran-restoran "Mbok Berek" di Singapura, Filipina, dan
Amerika Serikat. Dan meski berada jauh dari negri asal "ayam kampung masuk
desa" ini, semua restoran itu didesain khas jawa, serta bumbu asli dari
"Mbok Berek".
Belakangan ini, untk mengenang jasa nenek moyangnya, Ny. Umi
merencanakan mendirikan sebuah museum peralatan masak kuno yang digunakan pada
masa zaman Mbok Berek hingga modern. Dalam museum yang terletak di desa Candi
Kalasan, Yogyakarta, tempat cikal bakal dan warung makan Mbok Berek yang
pertama kali berdiri, juga akan disajikan kronologis usaha dan perkembangan
usaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar