Foto di atas ini adalah remah-remah bin sisa dari yang namanya Tape Bakar Keju Coklat ala Rumah Makan Eddy Bogor. Bukan karena tidak enak untuk dihabiskan, tetapi memang kebetulan perut sudah agak penuh sebelum kesini dan juga karena garpu plastiknya memang susah untuk dipakai membawanya ke mulut.
Itu saja alasannya.Rasa menu dari salah satu tempat nongkrong yang termasuk ramai di Kota Bogor ini memang terasa unik. Coba bayangkan tape yang lembek, manis dan agak asam, bercampur dengan gurihnya keju dan manisnya meises yang ditaburkan di atasnya.
Saya sebut unik. Tetapi, jelas lebih enak dibandingkan permen Nano-Nano.
Nah, bentuk aslinya, sebelum diacak-acak dan dimakan seperti foto di bawah ini
Lumayan cantik kan. Dan. modern tentunya. Mana ada makanan tradisional berbalut keju seperti ini.
Menu ini hanyalah salah satu dari banyak menu yang tersedia di Roti Bakar Eddy cabang Bogor yang terletak di Jalan Pajajaran no 21 (tidak jauh dari Lippo Plaza a.k.a Ekalokasari Plaza dulu). Posisinya berada di sebelah kiri kalau dari arah salah satu mall di Kota Bogor tersebut.
Masih banyak lagi daftar makanan yang akan bisa dinikmati disana, mulai dari yang “berat” buat yang sedang kelaparan atau yang ringan sebagai teman nongkrong dan bercengkerama dengan “seseorang”. Tinggal dipilih saja. Pelayan akan segera menyodori menu ketika Anda tiba di meja.
Tapi, mungkin saya sarankan untuk mencoba roti bakarnya yang juga memiliki banyak variasi. Mau tidak mau karena rumah makan yang lahir pada tahun 1971 di kawasan Blok M , Jakarta ini memiliki ciri khas roti bakarnya. Namanya saja sudah menunjukkan hal tersebut.
Suasana di dalam restauran ini pun nyaman karena banyak bagiannya yang terbuka dan udara sejuk Bogor bisa dirasakan. Ruangnya pun lapang, sehingga tidak perlu khawatir akan bersenggolan saat makan.
Restaurannya sendiri cukup luas dan daya tampungnya cukup besar. Hal itu bisa terlihat dari deretan meja-meja.
Meskipun demikian, di akhir pekan atau libur, hal itu tidak menjamin bahwa Anda bisa mendapat tempat. Pada hari libur atau akhir pekan, restauran Roti Bakar yang dibangun pak Eddy Supardi ini bisa dikata tidak pernah ada tempat kosong, apalagi di malam Minggu.
Hasil ngobrol-ngobrol dengan seorang petugas parkir disana, terkadang mereka harus memberitahukan pengunjung yang hendak masuk bahwa tidak ada tempat yang tersedia. Memang tidak mengherankan karena rumah makan ini sudah menjadi salah satu tempat favorit untuk kongkow-kongkow bagi banyak orang, bukan hanya warga Bogor tetapi juga para pengunjung kota hujan.
Tidak heran. Selain karena suasananya mendukung untuk nongkrong, juga makanan disana harganya standar saja, terjangkau oleh semua kalangan. Sebagai contoh Tape Bakar (atau Panggang yah) Keju Coklat di atas, kalau tidak salah ingat sekitar 17 ribu rupiah saja.
Maaf kalau tidak ingat benar karena kebetulan, saya kalah dalam perebutan untuk membayar bill-nya dengan Kang Rudy Sempur, jadi tidak bisa mendapatkan referensi. Cuma karena sempat membaca daftar menunya, harga-harganya tidak ada yang tidak normal. (Kalau mau tahu siapa Kang Rudy Sempur itu bisa lihat Lensa dari Tanah Rantau)
Rasa enak dan unik. Suasana nyaman. Harga terjangkau. Komplitlah untuk menjadikan tempat ini sebagai salah satu tujuan buat yang bingung kalau mau ngumpul dimana.
Tambahan lagi, buat mereka yang gemar ngalong atau sering kelaparan di tengah malam, Roti Bakar Eddy bisa dijadikan pilihan. Walau menurut Google jam operasi Roti Bakar Eddy Bogor antara 10.00-23.00, kenyataannya kedai ini buka hingga pukul 2 dini hari.
Jadi, kalau Anda terbiasa bangun tengah malam untuk mencari makanan, keluar saja dari kamar hotel dan coba berjalan ke arah Roti Bakar Eddy. Pastilah bisa mengisi perut sebelum melanjutkan tidur.
Cuma karena perut memang sudah tidak menyisakan tempat buat menu lain saja, akhirnya cuma si Take Bakar Keju saja yang masuk (alasan.com karena yang pasti juga ingin cepat turun ke jalan buat hunting foto juga). May be next time, menu yang lain akan bisa dicoba.
Ada yang mau menemani?
(Untuk Kang Rudy Sempur kalau baca tulisan ini : Maaf, tulisan ini agak terlambat. Ada masalah karena kamera dipakai berdua dengan si kribo kecil, rupanya foto-fotonya sempat dipindahkan ke laptop yang tidak semestinya. Foto-fotonya sempat tak sengaja nyasar dan saya pikir terhapus secara tidak sengaja. Baru beberapa hari yang lalu diketahui rupanya foto-fotonya ada di laptop si kribo kecil. Barulah tulisan bisa dibuat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar